Nutrisains.com – Jumlah penderita stroke di Indonesia semakin meningkat tiap tahunnya. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun tahun 2007 hanya 8 penderita stroke per 1000 dan tahun 2013, terdapat sekitar 12 penderita stroke per 1000 penduduk Indonesia. Saat ini penyakit stroke merupakan penyakit pembunuh nomor satu di Indonesia. Orang berusianya lebih dari 65 tahun paling berisiko terkena stroke. Namun dua puluh lima persen stroke dapat terjadi pada usia produktif.
Penyakit ini terjadi akibat penyumbatan pada pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah di otak secara mendadak. Dengan kata lain, penyakit stroke ini merupakan penyakit pembuluh darah otak (serebrovaskuler) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infarkserebral). Hal ini dipicu oleh penyumbatan atau penyempitan dan pecahnya pembuluh darah yang menuju ke otak sehingga pasokan darah dan oksigen yang menuju ke otak mengalami kekurangan dan menyebabkan serangkaian reaksi biokimia yang dapat merusak dan mematikan sel-sel saraf otak.
Secara umum ada dua faktor yang menyebabkan penyakit stroke, faktor tersebut antara lain :
- Faktor Resiko Medis, penyebab stroke semakin parah dengan adanya hipertensi atau tekanan darah tinggi, kolesterol, arteriosklerosis atau pengerasan pembuluh darah, gangguan jantung, diabetes, riwayat stroke dalam keluarga atau faktor keturunan dan migren atau sakit kepala sebelah. Menurut statistik yang dihasilkan oleh para ahli, pemicu utama penyakit stroke di Indonesia adalah Hipertensi ada di angka 27.9% populasi dewasa, Diabetes di 9%, serta Dislipidemia di angka 39.8%.
- Faktor Resiko Perilaku dan Kebiasaan, disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan individu tersebut kurang sehat, seperti kebiasaan merokok, mengkonsumsi minuman beralkohol dan bersoda dan gemar memakan makanan cepat saji atau junk food. Faktor resiko perilaku yang lainnya yaitu kurangnya aktifitas gerak atau olah raga dan obesitas. Salah satu pemicu lainnya yang sering kita jumpai yaitu suasana hati yang tidak nyaman seperti sering marah tanpa ada penyebab yang jelas.
Berikut adalah 7 langkah untuk mencegah dan terhindar dari ancaman penyakit stroke, yaitu:
- Olah raga (45 – 60 mnt/kali, 3 – 5 kali seminggu, mencapai 85% dari denyut nadi maksimal tiap berolah raga)
- Menjaga berat badan dalam posisi ideal ( BMI 18 – 22.9).
- Istirahat malam: 4 – 6 jam tidur nyenyak (deep sleep) mampu mengendalikan stres baik dalam kehidupan sosial maupun pekerjaan.
- Melakukan stimulasi kognitif rutin (selalu update dlm disiplin ilmu yg dikuasai, mempelajari hal-hal yang baru, membaca buku yang “positif” setiap hari).
- Bersosialisasi minimal 1 kali seminggu dalam 1 – 2 jam dengan keluarga dan kerabat. Murah senyum, menyapa, bertukar pikiran, berdiskusi tentang kepentingan bersama.
- Tidak merokok dan minum alkohol juga mempraktekkan gaya hidup yang menyehatkan otak dan fikiran mulai detik ini, selalu berfikiran positive.
- Imbangi kebutuhan tubuh dengan asupan suplemen yang baik untuk kesehatan pembuluh darah dan otak.
Hasil studies HAART dan NICE, yang dilakukan di sekitar 15 negara mewakili demografi berdasarkan garis lintang menyebutkan bahwa perbaikan gaya hidup semata-mata dapat mengurangi resiko stroke sampai 70%, tanpa intervensi terhadap faktor resiko.
Source Image : www.danasokg.top
There are no comments yet