Nutrisains.com – Orangtua sering melihat buah hatinya jajan di luar rumah untuk membeli aneka minuman atau makanan. Tapi tahukah orangtua jika jajanan yang dibeli anak-anak, bisa saja memiliki kandungan pemanis buatan yang tinggi? Kondisi tersebut tentu saja sangat membahayakan bagi kesehatan anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.
Ancaman pemanis buatan terhadap anak-anak
Terdapat dua jenis pemanis buatan yang umumnya dipakai dalam minuman atau makanan, yakni Sakarin dan Aspartam. Pemanis buatan tersebut ternyata sangat berbahaya bagi anak-anak, apalagi jika dikonsumsi secara terus-menerus.
Salah satu bentuk bahaya dari sakarin misalnya bisa menyebabkan kulit memerah, meradang atau mengakibatkan anak berpotensi mengidap kanker saat dewasa. Secara khusus sakarin jika dikonsumsi secara berlebihan pada anak, maka juga bisa mengakibatkan kanker kandung kemih.
Kondisi juga sangat berbahaya apabila dikonsumsi oleh seseorang yang memiliki alergi Sulfa. Pasalnya kondisi tersebut dapat mengakibatkan peradangan, biduran, hingga kemerahan di kulit. Bahaya Sakarin juga bisa menyerang ibu hamil dan janin yang dikandung.
Orangtua harus lebih selektif dalam memilih jajanan untuk anak. Pasalnya sebagian besar produk minuman dan makanan yang diproduksi pabrik, memakai bahan pemanis buatan. Oleh karena orangtua harus bisa membedakan antara produk yang menggunakan pemanis alami dan pemanis buatan.
Bahaya pemanis buatan menyebabkan anak beresiko mengalami obesitas
Mengkonsumsi pemanis buatan secara berlebihan dapat mengakibatkan anak terserang obesitas. Pemanis buatan seperti aspartam, sakarin, siklamat, atau sukralosa justru dapat merangsang otak dalam meningkatkan keinginan anak untuk makan secara berlebihan.
Hal itu terjadi karena otak memiliki reaksi berbeda terhadap pemanis buatan. Setelah gemar mengkonsumsi pemanis buatan, maka otak anak akan menafsirkan rasa manis secara berbeda. Hal tersebut yang mengakibatkan reaksi pada otak juga berbeda.
Otak umumnya mengaitkan rasa manis dengan kalori, guna membantu dalam mengatur asupan energi. Jika tidak mendapatkan efek seketika, maka mengonsumsi pemanis buatan juga bisa meningkatkan berat badan dalam jangka waktu panjang.
Bahaya pemanis buatan menyebabkan anak beresiko mengalami sindrom metabolisme tekanan darah
Sudah banyak hasil kajian ilmiah yang mengaitkan antara resiko sindrom metabolisme dengan mengonsumsi pemanis buatan. Sindrom tersebut mempunyai gejala-gejala kadar gula tinggi, hipertensi, lemak tumbuh di pinggang, hingga kadar kolesterol tidak stabil.
Meski anak-anak belum merasakan dampaknya secara langsung, namun kondisi ini bisa muncul ketika anak beranjak dewasa. Terlebih jika pengonsumsian dilakukan secara terus-menerus, maka resiko terkena gangguan ini akan semakin cepat.
Bahaya pemanis buatan menyebabkan anak beresiko mengalami diabetes tipe 2
Resiko diabetes tipe 2 akan mengalami peningkatan dua kali lipat lebih besar, akibat mengonsumsi pemanis buatan. Meski anak belum mendapatkan dampaknya secara langsung, namun resiko munculnya penyakit ini menjadi lebih besar ketika dewasa.
There are no comments yet