Nutrisains.com – Keringat, buang air kecil, hingga buang air besar merupakan hasil dari mekanisme detoks (pembuangan racun) secara alami oleh tubuh. Akan tetapi, tak selamanya detoksifikasi alami dapat membuang racun yang mengendap dalam tubuh secara optimal, akibat pola makan tak sehat. Ini seperti kurang minum air putih, kurang asupan serat, serta tingginya asupan lemak dan gula. Belum lagi stres harian yang kian menumpuk akan semakin mengacaukan sistem tubuh. Akibatnya, badan terasa berat dan Anda pun mulai mengeluhkan berbagai gangguan kesehatan.
Untuk itu, perlu dilakukan detoksifikasi dengan cara berpuasa mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Salah satu metode detoksifikasi yang bisa dilakukan adalah dengan juice cleansing atau detoks dengan jus buah. Namun, ini tidak bisa dilakukan sembarangan, karena ada beberapa hal yang harus diperhatikan!
Kapan sebaiknya memulai detoks?
Sebelum memulai program detoks, pastikan tubuh dalam kondisi sehat secara fisik, emosional, mental, maupun sosial, dan tidak menderita penyakit tertentu. Bahkan, para ahli gizi menyarankan jangan pernah mencoba detoks jus kecuali Anda telah makan makanan bergizi setiap hari setidaknya selama satu bulan sebelum detoks dimulai. Detoks jus bisa dijalankan 3-14 hari, dan ini bisa dilakukan minimal satu kali dalam setahun.
Apakah ada pantangan sebelum dan sesudah detoks?
Daging, susu, gula, dan makanan olahan harus dihindari setidaknya satu sampai tiga hari sebelum detoks jus dimulai. Pasalnya, makanan-makanan tersebut sulit bagi tubuh sulit dicerna oleh tubuh sehingga akan menghabiskan banyak energi. Buah, sayuran, oatmeal, sup, dan salad adalah pilihan makanan terbaik sebelum. Konsumsi air putih juga harus tercukupi setiap harinya. 3 hari pertama setelah detoks selesai, Anda bisa secara bertahap menyantap makanan padat, dan lebih baik bila menjalani pola makan yang sama seperti saat sebelum detoks.
Saat menjalani program detoks jus, Anda sebaiknya menghindari tempat-tempat bising dan membatasi aktivitas, karena tubuh akan lebih sensitif. Sebagai gantinya, Anda bisa melakukan kegiatan introspektif, seperti menulis, meditasi, jalan-jalan ke alam terbuka atau mendengarkan musik klasik. Untuk aktivitas fisik, Anda bisa melakukan olahraga ringan, seperti jalan kaki, peregangan, atau yoga.
Bagaimana cara membuat jus untuk detoks?
Untuk manfaat detoks yang maksimal, jus dibuat dari buah atau sayuran segar tanpa gula, susu, ataupun. Buah yang direkomendasikan adalah alpukat, anggur, apel, buah bit, pepaya, semangka, jeruk, nanas, dan stroberi. Selain itu, jus juga sebaiknya dibuat mengguanakn juice extractor atau juicer, bukan blender. Pisau metal yang berputar cepat pada blender akan mengeluarkan panas sehingga dapat mengurangi kandungan enzim dalam buah dan mengoksidasi nutrisi penting lainnya.
Berapa banyak jus yang harus diminum dalam sehari?
6 gelas jus per hari adalah porsi yang disarankan. Jus diminum dalam interval 2 jam sekali. Jika tidak mampu menghabiskan 6 porsi jus, maka tidak masalah. Nafsu makan bisa bervariasi dari satu hari ke hari berikutnya, dan seberapa sering Anda harus minum jus tergantung pada sinyal lapar yang Anda rasakan. Anda juga harus tetap mengonsumsi air putih, agar proses detoks berjalan optimal.
Bisakah minum kopi atau teh?
Anda masih bisa minuman berkafein, seperti kopi dan teh. Namun, minumlah kopi atau teh murni tanpa tambahan apa pun, baik itu es, gula, susu, ataupun krimer. Sebenarnya, jika memungkinkan, perlahan kurangi konsumsi kafein mulai sebulan sebelum program detoks. Hal ini dapat membantu detoksifikasi lebih optimal sehingga tubuh dapat kembali pada keadaan asam-alkali yang stabil.
There are no comments yet