Nutrisains.com – Nyeri punggung cukup sering dikeluhkan banyak orang. Usia merupakan faktor yang meningkatkan kerentanan seseorang menderita nyeri punggung. Usia 30 sampai 40-an adalah usia ketika arthritis (radang sendi) dan penyakit degeneratif lainnya pada mulai memengaruhi sendi-sendi di punggung. Akan tetapi, sejauh ini faktor umum yang menjadi penyebab nyeri punggung (terutama di kalangan muda) adalah faktor gaya hidup.
Seiring bertambahnya usia, banyak orang yang tidak melakukan aktivitas fisik dalam porsi yang cukup. Terlebih lagi, pekerjaan yang dilakukakn menuntut harus berlama-lama di depan komputer. Sebagai dampaknya, otot-otot pada perut dan punggung yang berfungsi mendukung tulang belakang menjadi lemah, tegang dan kaku, sehingga ruang gerak punggung menjadi terbatas. Akan tetapi, penyebab nyeri punggung tidak selalu diketahui penyebabnya secara spesifik, sampai dokter mengidentifikasinya dengan melakukan satu atau beberapa tes.
Jika Anda merasakan sakit punggung yang hilang dan kemudian muncul kembali dalam beberapa hari, ini mengindikasikan ada sesuatu yang tidak beres. Bila terasa nyeri menusuk, sensasi panas ataupun kaku pada punggung yang muncul secara tiba-tiba dan menghilang dalam hitungan hari atau minggu, Anda menderita sakit punggung akut. Sedangkan nyeri punggung terasa setiap hari dalam waktu lebih dari 3 bulan, sakit punggung sudah pada tahap kronis.
Umumnya nyeri punggung akut akan membaik dalam beberapa minggu dengan teknik perawatan rumahan, seperti:
- Tetap aktif. Ketika merasakan nyeri punggung, tetaplah beraktivitas sejauh Anda bisa mentoleransinya. Hentikan aktivitas yang meningkatkan rasa sakit, tapi jangan sampai Anda jadi bermalas-malasan tidak beraktivitas karena takut sakit. Jika nyeri terasa begitu menyiksa, Anda bisa memulainya dengan aktivitas ringan, seperti jalan kaki. Bekerja dan beraktivitas seperti biasa dapat mengalihkan fokus pikiran dari rasa nyeri, dan dapat mempercepat pemulihan.
- Terapi panas dan dingin. Mandi air hangat atau menempelkan botol air hangat pada area punggung yang sakit dapat membantu meringankan nyeri. Begitu pula dengan terapi dingin, seperti kompres es. Namun, jangan menaruh es langsung ke kulit guna mencegah kerusakan kulit. Sebaiknya, bungkus es dengan kain sebelum diterapkan ke kulit.
- Memperbaiki gaya hidup. Kelebihan berat badan, jarang berolahraga, stres yang tidak terkendali, dan postur tubuh yang buruk juga menjadi pemicu nyeri punggung. Oleh karenanya, olahraga teratur dapat mencegah risiko terkena kondisi ini. Manfaat olahraga akan maksimal bila diimbangi pola makan yang sehat dan tidur yang cukup.
- Perubahan posisi tidur. Jika terbiasa tidur telentang, tempatkan bantal di bawah lutut. Sedangkan bila terbiasa tidur menyamping, posisikan sedikit kaki ke arah dada, kemudian tempatkan sebuah bantal di antara kedua kaki. Hal ini dapat membantu menjaga postur normal punggung bawah, serta mengurangi ketegangan punggung sehingga dapat membantu meredakan nyeri.
- Obat pereda nyeri. Acetaminophen (Tylenol) atau anti-inflammatory nonsteroidal drug (NSAID), seperti ibuprofen (Advil dan Motrin IB) atau naproxen sodium (Aleve), dapat membantu meredakan nyeri punggung akut. Meskipun termasuk obat yang dijual bebas, sebaiknya penggunaan obat-obatan tersebut dikonsultasikan terlebih dahulu karena penggunaan secara berlebihan dapat menimbulkan efek samping yang serius.
Jika perawatan-perawatan di atas tidak terlalu membantu atau jika Anda menderita nyeri punggung kronis, segera periksa ke dokter. Dokter mungkin menyarankan terapi fisik sebagai dasar pengobatan sakit punggung, dengan melibatkan panas, ultrasound, dan stimulasi listrik pada otot dan jaringan lunak punggung untuk mengurangi nyeri. Dalam beberapa kasus, masalah nyeri punggung mungkin mengharuskan penderitanya dioperasi. Operasi umumnya dilakukan untuk mengatasi nyeri punggung kronis akibat kompresi saraf atau nyeri punggung yang berhubungan dengan masalah struktural, seperti penyempitan tulang belakang atau cakram hernia, yang tidak menanggapi pengobatan lain.
There are no comments yet