Nutrisains.com – Bila Anda didiagnosis mengalami diabetes tipe 2, coba lihat riwayat kesehatan keluarga Anda. Mengapa? Nyatanya, faktor keturunan bisa jadi salah satu faktor risiko dari diabetes tipe 2.
Sebagai salah satu penyakit yang mematikan, diabetes wajib dihindari. Pasalnya, penyakit ini bisa saja menyerang semua orang. Selain itu, diabetes dikenal sebagai penyakit turunan yang diwariskan ke generasi penerus seperti ayah kepada anak atau ibu kepada anaknya.
Dalam sebuah penelitian mengungkapkan riwayat keluarga menjadi salah satu faktor risiko penting penyebab diabetes. Sebab, faktor ini mencerminkan risiko dari genetik, perilaku, dan lingkungan yang dimiliki bersama pada seluruh anggota keluarga. Maka, mereka yang memiliki keturunan diabetes berisiko hingga enam kali lebih tinggi terkena penyakit ini.
Risiko munculnya diabetes tipe 2 pada orang yang:
- 1 dari 7 orang berisiko terkena diabetes, bila salah satu orang tuanya terdiagnosis sebelum usia 50 tahun
- 1 dari 13 orang berisiko terkena diabetes, bila salah satu orang tuanya terdiagnosis setelah usia 50 tahun
- 1 dari 2 orang terkena diabetes, bila kedua orang tuanya menderita diabetes
Namun, tidak semua penyebab diabetes tipe 2 adalah faktor genetik. Berikut adalah faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi untuk penyakit diabetes:
- Riwayat keluarga dengan diabetes
- Umur: risiko diabetes melitus meningkat seiring meningkatnya usia.
- Riwayat melahirkan bayi dengan berat lahir bayi >4000 gram atau pernah menderita DM saat hamil (DM gestasional)
- Riwayat lahir dengan berat badan rendah (< 2,5 kg)
Sementara itu, berikut adalah faktor risiko yang dapat dimodifikasi dari penyakit ini:
- Berat badan lebih (Indeks massa tubuh > 23kg/m2).
- Aktivitas fisik kurang
- Merokok
- Hipertensi (TD > 140/90 mmHg)
- Dislipidemia atau kadar kolesterol abnormal (HDL <35 mg/dL, trigliserida > 250 mg/dL)
- Diet tidak sehat
Satu hal lain yang perlu diperhatikan adalah akan sulit untuk memisahkan risiko gaya hidup dari risiko genetik. Pilihan gaya hidup cenderung dipengaruhi juga dalam keluarga. Orangtua yang pasif, seperti malas berolah raga contohnya, cenderung memiliki anak-anak yang pasif juga.
Orangtua dengan pola makan tidak sehat kemungkinan akan menurunkannya ke generasi berikutnya. Pada sisi lain, genetik memiliki peranan besar dalam menentukan berat badan.
Tapi, terdapat bukti kuat yang mendukung fakta bahwa perubahan gaya hidup bisa mengurangi perkembangan diabetes tipe 2. Dengan kata lain, meskipun risiko terkena diabetes lebih tinggi, orang yang memiliki keturunan diabetes bisa mencegahnya dengan memilih nutrisi yang tepat. Salah satunya dengan membatasi asupan gula, seperti mengganti gula pasir dengan pemanis rendah kalori.
There are no comments yet