Nutrisains.com – Iri dengan teman yang badannya lebih tinggi? Ya, tinggi badan memang menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kepercayaan diri. Maka tak heran kalau banyak orang dewasa yang tingginya di bawah standar mencari berbagai cara agar dapat bertambah tinggi. Tinggi badan bisa bertambah selama lempeng pertumbuhan masih terbuka. Lempeng pertumbuhan ini membuka di usia pubertas dan umumnya menutup antara usia 20-21 tahun. Banyak anak dari orangtua yang pendek berperawakan pendek pula. Genetika memang faktor yang dominan, namun sifatnya tidak mutlak. Pasalnya, tinggi badan juga dipengaruhi faktor lainnya. Apa saja?
Asupan nutrisi
Tubuh memerlukan asupan nutrisi yang memadai setiap hari dari pola makan sehat dengan menu bervariasi agar dapat tumbuh secara maksimal. Karbohidrat dan lemak diperlukan tubuh untuk energi. Selain protein yang memberi tubuh asam amino, tubuh juga memerlukan kalsium dan vitamin D untuk menunjang pertumbuhan tulang yang sehat. Begitu pula dengan niasin. Nutrisi ini diperlukan untuk pembentukan energi dari karbohidrat, protein dan lemak, serta berperan dalam produksi sel darah merah. Fungsi dari niasin ini berdampak signifikan terhadap pertumbuhan tinggi badan.
Aktivitas fisik
Mengapa kebanyakan atlet memiliki tubuh yang tinggi? Karena mereka sering melakukan aktivitas fisik! Selain asupan makanan yang sehat, olahraga merupakan faktor penting yang memengaruhi tinggi badan. Berenang dan basket adalah contoh olahraga yang dapat membantu Anda meraih tinggi badan yang maksimal.
Metabolisme
Kemampun tubuh untuk melarutkan dan menyerap nutrisi dalam tubuh (metabolism) juga memengaruhi tinggi badan. Jika Anda banyak makan, tapi berat badan tak kunjung bertambah, kemungkinan metabolisme Anda yang buruk. Begitu pula dengan tinggi badan anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Nutrisi dari makanan yang diasup bisa jadi tidak terserap sempurna. Metabolisme yang buruk ini bisa disebabkan oleh penyakit atau kurang berolahraga.
Obat-obatan
Obat-obatan tertentu dapat menghambat pola pertumbuhan dan menyebabkan seorang anak tumbuh lebih lambat dari teman sebayanya. Menurut penelitian, anak-anak yang mengonsumsi obat stimulan untuk ADHD di masa pertumbuhannya cenderung tumbuh lebih lambat dari teman seusianya.
Penyakit
Sistem endokrin mengangkut hormon ke seluruh tubuh, termasuk hormon pertumbuhan yang menunjang pertumbuhan tinggi badan. Anak yang memiliki penyakit atau gangguan yang memengaruhi sistem endokrin, seperti defisiensi hormon pertumbuhan atau hipotiroidisme, menjadi lebih berisiko tumbuh lebih lambat. Perawakan pendek juga umumnya ditemukan pada anak perempuan dengan sindrom Turner. Kondisi ini disebabkan oleh adanya masalah pada kromosom X sehingga membuat indung telur tidak berkembang dengan baik. Akibatnya, pertumbuhan pun terhambat.
Kecukupan istirahat
Pola tidur yang baik juga berkontribusi terhadap penambahan tinggi badan. Hormon pertumbuhan sebagian besar diproduksi saat tidur. Tidur malam yang baik adalah tidur lelap (deep sleep) selama 7-8 jam.
Bisakah menambah tinggi badan setelah usia 21 tahun?
Proses pemadatan tulang di masa dewasa akan berhenti ketika Anda berusia 35 tahun. Jika foto rontgen di beberapa area tulang menunjukkan bahwa lempeng pertumbuhan belum menutup sempurna, artinya tinggi badan masih mungkin bertambah. Yang perlu Anda lakukan adalah mengadopsi gaya hidup sehat, dengan makan makanan sehat, minum cukup air putih, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup setiap hari. Tidak perlu suplemen apalagi produk suplemen yang dipilih tidak jelas asal-usulnya.
2 comments