Nutrisains.com – Tahukah Bunda? Tahun-tahun pra sekolah, usia 3-5 tahun, adalah periode di mana perkembangan otak anak berjalan sangat cepat. Perkembangan di periode ini didukung oleh dua proses yang terjadi bersamaan, yaitu sinaptogenesis dan mielinisasi. Sinaptogenesis mengacu pada proses penghubungan saraf ke jaringan melalui penciptaan sinapsis baru di otak. Sementara itu, mielinisasi merupakan proses pelapisan saraf dengan lemak,yang menjadi lapisan pelindung agar transmisi sinyal otak menjadi lebih cepat. Oleh karenanya, anak akan mulai menujukkan berbagai keterampilannya.
Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif merupakan perkembangan dalam mengeksplorasi lingkungan. Para ahli sepakat bahwa ada periode kritis dalam perkembangan di mana otak anak menjadi sangat peka terhadap lingkungan sebagai media pembelajarannya. Dari situlah, keterampilan kognitif semakin berkembang. Kita bisa melihat bahwa sebagian besar anak-anak belum mampu membaca di usia lima tahun. Namun, pada usia 3-5 tahun, anak sebenarnya sudah belajar mengenal huruf dan menghubungkannya dengan suara. Maka dari itu, Bunda dapat merangsang keterampilan ini dengan cara yang menyenangkan sambil menunjukkan abjad ABC kepada si kecil dan mengejanya dengan keras. Ini dapat merangsang aktivitas tiga wilayah korteks yang berbeda pada otak untuk mengolah informasi tersebut. Pertama, visual cortex akan memilah simbol yang dilihat, kemudian angular gyrus menghubungkan simbol dengan suara huruf, dan area Wernicke bertugas untuk memproses pemahaman dari informasi yang diperoleh.
Perkembangan motorik
Pada usia 3-5 tahun, anak juga akan mulai menunjukkan peningkatan keterampilan motoriknya baik kasar ataupun halus. Pada perkembangan motorik kasar, anak mulai bisa berjalan dengan baik, berlari lurus tanpa jatuh, melompat hingga dapat menyeimbangkan badan dengan bertumpu pada satu kaki. Sedangkan pada perkembangan motorik halus, anak sudah dapat menggunakan sendok, mengancingkan baju, menggambar, mewarnai hingga meniru angka dan huruf sederhana. Anak juga mengembangkan fungsi eksekutif yang berkaitan dengan kontrol ingatan, pemilihan waktu, dan pengurutan. Keterampilan ini sangat penting untuk kegiatan fisik yang lebih kompleks seperti naik sepeda atau menangkap bola. Untuk stimulai keterampilan ini, Bunda dapat mengajak anak melakukan olahraga ringan ataupun menari.
Perkembangan komunikasi
Di tahun-tahun pra sekolah, keterampilan komunikasi anak juga mengalami peningkatan yang signifikan, Anak umumnya akan mendengarkan dan merespon lebih baik ketika diajak berbicara. Kalimat yang anak ucapkan juga akan semakin panjang dan kompleks. Bahkan, anak juga sudah dapat menggambarkan suatu peristiwa dalam urutan yang sesuai. Selain itu, anak juga akan mulai mengutarakan pikirannya serta berbicara sesuai situasi dan perasaannya.
Perkembangan sosial
Di usia 3-5 tahun, anak juga sudah mulai memiliki pemikiran bahwa setiap orang memandang sesuatu dengan sudut pandang yang berbeda. Anak sudah mulai menyadari hal yang ia ingin mainkan sekarang mungkin tidak sama dengan hal yang ingin anak lain mainkan. Umumnya, pembelajaran dan pemahaman ini terjadi melalui aktivitas bermain. Ketika anak mulai aktif secara sosial dan bermain dengan anak lain, terjadi proses trial and error, di mana anak belajar bekerja sama dengan anak-anak lain.
Perkembangan emosi
Emosi anak juga akan tampak mencolok ketika ia sudah memasuki usia pra sekolah. Saat anak bermain dengan teman sebaya misalnya, anak terkadang secara naluri berinisiatif untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Ketika berinisiatif inilah, anak akan belajar apakah lingkungan di sekitarnya memberikan tanggapan yang baik atau justru mengabaikannya. Anak juga mulai bersikukuh pada apa yang diinginkannya, sehingga ia mungkin cepat marah atau kecewa begitu tidak bisa melakukan sesuatu atau ketika Bunda memintanya berhenti beraktivitas.
There are no comments yet