Nutrisains.com – Alzheimer merupakan kondisi kelainan yang ditandai dengan penurunan daya ingat, penurunan kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku pada penderita akibat gangguan di dalam otak yang sifatnya progresif atau perlahan-lahan. Sejauh ini, tidak ada satu faktor utama yang telah diidentifikasi sebagai penyebab penyakit Alzheimer. Sangat mungkin bahwa kombinasi beberapa faktor mempengaruhi seperti usia, riwayat keluarga dan genetika, jenis kelamin, kerusakan kognitif ringan, trauma kepala masa lalu, gaya hidup dan kesehatan jantung, pengalaman hidup dan keterlibatan sosial. Pada beberapa orang, penyakit ini dapat berkembang diam-diam selama bertahun-tahun sampai gejalanya muncul.
a. Usia
Bertambahnya usia adalah faktor risiko terbesar yang diketahui pada penyakit Alzheimer. Alzheimer bukan merupakan bagian dari penuaan normal, tetapi risiko Anda meningkat signifikan setelah Anda mencapai usia 65 tahun. Hampir setengah dari mereka yang berusia lebih dari 85 tahun menderita Alzheimer.
b. Pembawaan genetik
Risiko terkena Alzheimer tampak agak lebih tinggi jika keturunan pertama keluarga- orang tua atau saudara – memiliki penyakit. Para ilmuwan telah mengidentifikasi perubahan langka (mutasi) dalam tiga gen dimana orang yang mewarisinya pada hakikatnya dipastikan akan mengidap Alzheimer. Tapi mutasi ini mencapai kurang dari 5 persen pada penyakit Alzheimer.
c. Jenis Kelamin
Wanita lebih rentan untuk mengidap penyakit Alzheimer dibandingkan pria, dikarenakan mereka hidup lebih lama.
d. Kerusakan Kognitif Ringan
Seseorang dengan gangguan kognitif ringan atau mild cognitive impairment (MCI) memiliki masalah memori atau gejala penurunan kognitif lain yang lebih buruk dibandingkan dengan yang mungkin dibayangkan untuk seusia mereka, tetapi gejala tidak cukup parah untuk dapat didiagnosis sebagai demensia.
e.Trauma Kepala Masa Lalu
Orang-orang yang pernah mengalami trauma kepala berat atau trauma kepala berulang berpotensi memiliki risiko lebih besar terkena penyakit Alzheimer.
f. Gaya Hidup Dan Kesehatan Jantung
Tidak ada faktor gaya hidup yang dipastikan telah terbukti mengurangi risiko penyakit Alzheimer. Namun, beberapa bukti menunjukkan bahwa faktor-faktor yang sama yang menyebabkan seseorang berisiko mengidap penyakit jantung juga dapat meningkatkan kemungkinan bahwa ia akan mengidap penyakit Alzheimer juga. Contohnya meliputi: Kurang berolahraga, Merokok, Darah tinggi, Kolesterol darah tinggi, Peningkatan kadar homosistein, Diabetes yang tidak terkontrol, Kekurangan buah-buahan dan sayuran.
g. Pengalaman Hidup Dan Keterlibatan Sosial
Penelitian telah menemukan hubungan antara keterlibatan seseorang dalam kegiatan mental dan sosial dapat menstimulasi dan mengurangi risiko penyakit Alzheimer.
Faktor-faktor yang dapat mengurangi risiko Alzheimer meliputi: Tingginya tingkat pendidikan formal, Pekerjaan yang menstimulasi, Hobi yang menantang secara mental, seperti membaca, bermain game atau memainkan alat musik, Interaksi sosial yang intens.
Bagaimana seseorang mengalami demensia tergantung pada banyak faktor, termasuk kondisi fisik, ketahanan emosional dan dukungan bagi mereka. Melihat demensia sebagai serangkaian tahapan, dapat menjadi cara yang berguna untuk memahami suatu penyakit tetapi penting untuk menyadari bahwa cara ini hanya memberikan panduan kasar di dalam melihat perkembangan kondisi.
There are no comments yet