Nutrisains.com – Campak merupakan infeksi virus yang ditandai dengan gejala ruam pada bagian tubuh. Campak dapat sangat mengganggu anak-anak. Gejala campak biasanya akan muncul sekitar satu sampai dua minggu, setelah virus bersemanyam di dalam tubuh.
Gejala-gejala yang biasanya muncul pada penyakit campak
- Mata anak mengalami kemerahan.
- Mata anak menjadi sangat sensitif terhadap cahaya.
- Anak bisa mengalami pilek atau radang tenggorokan.
- Anak akan mengalami demam.
- Anak akan mengalami bercak putih keabu-abuan di mulut atau tenggorokan.
Bercak berwarna merah agak kecoklatan bisa muncul pada kulit anak setelah beberapa hari. Biasanya urutan munculnya bercak ini berawal dari belakang telinga, sekitar kepala, selanjutnya ke leher. Hingga akhirnya bercak tersebut menyebar ke seluruh tubuh anak.
Selain itu anak juga berpotensi menderita pembengkakan pada kelenjar getah bening yang terdapat pada leher. Alhasil disarankan pada orangtua untuk menghubungi dokter, jika anak mengalami gejala-gejala yang mirip campak ini.
Diagnosis penyakit campak dapat dilakukan dengan mengamati gejala-gejala yang muncul pada tubuh anak. Namun untuk memastikan diagnosis campak yang efektif, sampel darah dan air liur anak akan diambil untuk diperiksa.
Bagaimana penderita campak di Indonesia?
Seperti yang diketahui jika program imunisasi campak di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1980an. Pemerintah Indonesia memiliki komitmen untuk memenuhi angka cakupan imunisasi campak, sebesar 95% hingga akhir tahun 2020. Hal tersebut sangatlah wajar, mengingat campak termasuk ke dalam 10 besar penyebab kematian terbanyak yang diderita balita Indonesia.
Bagaimana proses penyebaran virus campak?
Rupanya virus campak terdapat dalam percikan cairan yang dikeluarkan ketika penderita batuk atau bersin. Virus campak kemudian dapat menulari siapa saja yang kebetulan menghirup percikan cairan tersebut. Hal itulah yang membuat virus campak dapat menular kepada orang lain.
Virus campak dapat bertahan pada permukaan selama beberapa jam dan dapat bertahan dengan menempel di benda atau barang lain. Alhasil ketika seorang anak menyentuh benda yang telah terkena percikan virus campak dan menempelkan tangan ke mulut atau hidung, maka anak tersebut bisa terinfeksi.
Itulah sebabnya penyakit campak lebih sering menyerang balita, karena masih memiliki kebiasaan memasukan tangan ke dalam mulut. Namun pada dasarnya semua orang dapat terinfeksi virus ini, khususnya bagi yang belum pernah terkena campak.
Bagaimana pengobatan campak?
Sistem kekebalan tubuh yang terdapat pada manusia, sebenarnya secara alami dapat melawan infeksi virus campak. Hanya saja jika infeksi campak sudah sangat parah, maka perawatan di rumah sakit harus dilakukan penderita. Guna membantu dalam mempercepat proses pemulihan, maka beberapa hal bisa dilakukan.
- Minum air putih yang banyak guna mencegah dehidrasi.
- Istirahat yang cukup dan menghindari sinar matahari selama pengelihatan masih sensitif.
Minum obat penurun demam atau pereda sakit.
There are no comments yet