Nutrisains.com – Kalsium atau minum susu sering dianjurkan Untuk mencegah osteoporosis. Tapi, cukupkah kalsium atau minum susu untuk mencegah osteoporosis?
Jawabannya tidak. Kalsium memang penting untuk kesehatan tulang. Tapi, perhatikanlah porsinya sesuai usia. Bagi bayi membutuhkan 200-260 mg. Kemudian, beranjak anak-anak membutuhkan 700-1.300 mg. Pada masa remaja dan ibu hamil membutuhkan asupan kalsium yang lebih dari 1.300 mg. Sedangkan pada orang dewasa dibedakan menjadi dua, yaitu wanita memerlukan 1.200 mg sedangkan untuk pria 1.000 mg. Dalam mencukupi kebutuhan kalsium setiap hari, maka Anda harus memperhatikan kebutuhan sayuran hijau, roti, dan sarden.
Namun, selain kalsium, Anda juga harus memenuhi kebutuhan asupan vitamin D. Vitamin D bertugas membantu tubuh menggunakan dan menyerap kalsium, jika kurang akan vitamin D berdampak pada penguragan masa tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis. Vitamin D terutama diproduksi oleh sinar UVB pada kulit, dengan jumlah terbatas makanan juga menyediakan vitamin D (ikan berminyak, kuning telur, hati dan susu yang diperkaya vitamin D dan margarin).
Berdasarkan penelitian, terjadinya osteoporosis menurun ketika tubuh memiliki asupan kalsium yang cukup setidaknya lebih dari satu porsi susu atau produk susu lainnya dikonsumsi dalam sehari, dan level vitamin D berada pada range normal. Selain itu, bukan hanya vitmain D yang dibutuhkan melainkan aktivitas outdoor setidaknya 30 menit dalam sehari untuk mengaktifkan vitamin D yang ada di dalam tubuh.
Rendahnya level vitamin K di dalam tubuh pun dapat mempengaruhi rendahnya kepadatan tulang. Oleh sebab itu, vitamin K juga dibutuhkan untuk mencegah osteoporosis.
Banyaknya jumlah kafein dari kopi akan menurunkan asupan kalsium dalam tubuh. Ingat bahwa kafein bukan hanya di dalam kopi melainkan pada minuman bersoda dan juga teh. Batasi kafein jangan sampai lebih dari 200 mg per hari. Di samping kafein, alkohol akan mengganggu penyerapan kalsium dan vitamin D sehingga Anda harus juga membatasi konsumsi alkohol.
Terlalu banyak natrium dalam garam akan memengaruhi penurunan kepadatan tulang, baca informasi gizi pada makanan kemasan yang dibeli dan ingat untuk mengonsumsi natrium kurang dari 2.300 mg per hari.
Tak hanya makanan atau minuman, pola hidup juga dapat mempengaruhi osteoporosis. Penurunan berat badan yang tidak sehat, misalnya, akan memicu tiga kali lebih cepat keropos tulang. Selain itu, Anda yang sedang melakukan diet dan meninggalkan kalsium dalam menu makan Anda juga patut dipertimbangkan.
Suatu penelitian menunjukkan bahwa produk susu bermanfaat bagi berat badan. Dalam analisis obesitas dan uji klinis asupan kalsium, peningkatan kalsium dari produk susu secara konsisten dikaitkan dengan penurunan berat badan, lemak tubuh dan berat badan.
There are no comments yet