Nutrisains.com – Selain bau badan, wanita juga kerap dibuat tidak percaya diri dan frustasi karena Miss V berbau tak sedap. Pada dasarnya, vagina memang tak bisa bebas dari bau. Setiap wanita memiliki aroma vaginanya sendiri. Aromanya pun bisa berubah-ubah dalam satu siklus menstruasi. Ini adalah hal yang wajar. Di sisi lain, Miss V yang berbau tak sedap perlu diwaspadai karena bisa menandakan adanya masalah dengan kesehatan organ kewanitaan Anda.
Berikut adalah beberapa penyebab Miss V berbau tak sedap:
Keringat. Alat kelamin eksternal memiliki kelenjar keringat yang disebut kelenjar apokrin. Kelenjar ini mensekresi cairan berminyak yang dimetabolisme oleh bakteri pada kulit. Mengenakan pakaian ketat atau kelebihan berat badan dapat menjebak keringat dan bakteri sehingga area kewanitaan menjadi lebih rentan terkena infeksi bakteri karena situasi vagina menjadi begitu lembab. Apalagi bila kebersihan area kewanitaan kurang diperhatikan, Miss V semakin berisiko berbau tak sedap.
Makanan. Apa yang Anda makan dapat berpengaruh pada bau vagina, sama halnya dengan bau badan. Makanan berbau tajam seperti cabai, merica, bawang putih, dan bawang merah adalah beberapa makanan yang diduga dapat memicu Miss V leboh berbau dari biasanya.
Vaginosis bakteri. Di setiap vagina hidup bakteri alami. Bila pertumbuhannya berlebihan, dapat memicu vaginosis bakteri, di mana salah satu gejalanya adalah Miss V berbau tak sedap. Bau tersebut biasanya lebih tajam setelah berhubungan seksual. Kebanyakan wanita di tahun-tahun reproduksi akan mengalami vaginosis bakteri setidaknya satu kali selama hidupnya. Penyebabnya antara lain berhubungan seks tanpa kondom dan sering douching ataupun menggunakan sabun pembersih kewanitaan.
Infeksi ragi. Infeksi ragi adalah infeksi jamur pada vagina yang sangat umum yang disebabkan oleh tak terkendalinya pertumbuhan berlebih jamur yang disebut Candida. Kondisi ini umumnya memicu keputihan yang terkadang mmebuat Miss V sedikit lebih bau dari biasanya.
Penyakit menular seksual. Miss V berbau tak sedap juga dapat menjadi tanda beberapa penyakit menular seksual, diantaranya trikomoniasis, klamidia dan gonore. Gejala lain yang mungkin menyertainya adalah nyeri buang air kecil dan keputihan yang warnanya cenderung kehijauan.
Jika tak ada gejala lain yang menyertainya, umumnya nyeri vagina tidak menjadi indikasi masalah medis yang serius. Tapi, jika Anda merasa resah karena Miss V berbau lebih tajam atau amis dari biasanya, jangan malu ataupun ragu untuk segera memeriksakannya ke dokter. Terlebih bila Anda juga merasakan gejala lain yang menyertainya, seperti cairan vagina berlebih, gatal, dan panas pada area kewanitaan.
There are no comments yet