Nutrisains.com- Susah buang air besar yang juga disebut konstipasi atau sembelit merupakan masalah pencernaan yang cukup sering dijumpai pada anak-anak. Dikatakan konstipasi bila frekuensi buang air besar anak kurang dari tiga kali dalam seminggu. Feses yang keluar pun umumnya keras dan warnanya menyerupai tanah liat. Jika anak sering susah buang air besar, jangan dibiarkan. Pasalnya, kesehatan pencernaan berkontribusi besar terhadap tumbuh kembang anak.
Konstipasi pada anak perlu segera mendapatkan perawatan guna mencegah kondisi berkembang lebih parah. Selain frekuensi buang air besar yang menurun, anak juga umumnya menunjukkan gejala lain, seperti penurunan nafsu makan dan menjadi mudah marah. Jika kondisi telah berkembang menjadi kronos, bisa terjadi kerusakan saraf yang pada akhirnya membuat anak tak mampu mengenali tanda-tanda keinginan untuk buang air besar. Oleh karenanya, segera bawa anak ke dokter jika mendapati anak mengalami konstipasi.
Umumnya, dokter juga akan menyarankan penanganan konstipasi di rumah dapat dibantu dengan perbaikan hidup, seperti:
Meningkatkan asupan makanan berserat. Kebanyakan kasus konstipasi pada anak maupun orang dewasa disebabkan oleh kurangnya asupan makanan berserat dari pola makan sehari-hari. Serat berperan dalam pergerakan usus. Oleh karenanya, hal pertama yang bisa Anda lakukan di rumah untuk mengatasi masalah susah buang air besar adalah dengan meningkatkan asupan makanan berserat pada anak, seperti buah, sayuran, dan makanan berbasis gandum.
Cukupi kebutuhan cairan. Cairan terutama air putih berperan melunakkan feses sehingga mudah dikeluarkan. Oleh karenanya, selalu beri anak cukup cairan setiap hari. Batasi atau bahkan hindari minuman minuman ringan kemasan. Kandungan di dalamnya seperti kafein dapat membuat tubuh kehilangan lebih banyak cairan. Selain air putih, asupan cairan anak juga dapat dibantu dari makanan berkuah, jus buah dan sayur alami, atau dari buah dan sayur yang berkadar air tinggi, seperti semangka, jeruk, melon, dan mentimun.
Susu formula dalam takaran tepat. Jika anak setiap harinya masih bergantung pada susu formula, pastikan takaran dalam setiap penyajiannya sesuai dengan petunjuk penggunaan. Susu formula yang terlalu kental tanpa kita sadari dapat memicu anak sulit buang air besar. Maka dari itu, jangan abaikan instruksi penyajian yang tertera pada pada kemasan susu. Tidak semua susu formula takarannya sama.
Aktivitas fisik yang cukup. Sejak dini, anak perlu didorong untuk rutin berolahraga. Salah satu manfaatnya adalah mengurangi kemungkinan konstipasi. Ini karena aktivitas fisik dalam porsi yang cukup membantu mendorong pergerakan usus sehingga buang air besar pun akan lebih teratur dan meningkatkan kesehatan anak secara keseluruhan.
Makan dengan jadwal teratur. Membiasakan anak pada waktu makan yang teratur setiap harinya akan membuat buang air besar menjadi lebih rutin.
There are no comments yet