Nutrisains.com – Menyiapkan perbekalan dengan sebaik-baiknya adalah sebuah keharusan, terutama untuk sebuah rencana besar menuju Tanah Suci untuk berhaji. Perbekalan di sini mencakup apa yang harus dibawa ataupun menyiapkan dan membereskan apa-apa saja yang akan ditinggalkan selama pergi haji. Dalam konteks ini adalah anak-anak.
Sungguh, bagi sebagian orangtua, meninggalkan anak-anak saat beribadah haji bisa menjadi bagian terberat. Bukan tak mungkin pikiran tak tenang selama berada di Tanah Suci.
Hal ini bisa dihindari dengan tips-tips berikut ini:
- Memberi pengertian kepada anak-anak apa itu kewajiban ibadah haji. Kenapa orangtua harus meninggalkan mereka dalam jangka waktu yang lama. Tentunya dalam bahasa anak-anak.
- Menyelesaikan semua pembayaran-pembayaran yang bisa dilakukan sebelumnya, seperti uang sekolah, tagihan listrik, air dan sebagainya.
- Menyiapkan daftar nomor telepon yang sekiranya diperlukan.
- Percayakan anak-anak pada orang yang paling dekat, misal kakek-nenek, saudara, atau kerabat yang sama-sama menyayangi mereka mirip seperti Anda.
- Kalau kerabat Anda tidak tinggal di rumah kita, lebih baik satu atau dua minggu sebelum keberangkatan, mereka sudah diboyong ke rumah sehingga anak-anak maupun kerabat tersebut bisa sama-sama beradaptasi.
- Menyiapkan daftar dos and don’ts anak-anak Anda kepada kerabat yang akan menunggu anak-anak. Tentunya ini bisa fleksibel juga.
- Jangan biarkan anak sendirian dan diam saja selama tidak bersama dengan orang tuanya. Pastikan anak-anak ini selalu punya kesibukan dan teman berbagi waktu.
- Menyiapkan dana cash untuk keperluan sehari-hari dan dana darurat.
- Serahkan dana cash dan darurat kepada kerabat Anda.
- Menyiapkan surat kuasa, terutama untuk safety reason. Di surat ini, tertulis nomor tabungan, polis asuransi anak-anak, dan daftar kekayaan yang ada juga ahli waris jika terjadi sesuatu.
- Saat menginjakkan kaki di tanah suci, biasanya para orangtua akan mulai merasa lebih tenang dan lega meski tanpa alasan. Ini bukan berarti orangtua melupakan anak-anak mereka, tapi karena ada dorongan perasaan untuk lebih berserah pada Allah SWT.
- Selama berada di tanah suci, selalu doakan orang-orang tersebut dan anak-anak.
- Ingat selalu semangat dan tujuan utama berhaji sebagai salah satu pengorbanan. Anda meninggalkan semua yang bersifat keduniaan untuk berserah pada Allah SWT. Anda akan menyadari bahwa pekerjaan, kekayaan, rutinitas bahkan anak-anak adalah sementara. Anda akan lebih bersyukur setelah pulang.
- Terakhir, ikhlas dan pasrah bahwa sesuatunya akan berjalan lancar.
Anak adalah amanah (titipan) Allah SWT. Bukankah sebuah titipan bisa diambil kapan saja oleh Sang Pemilik? Jadi, jangan ragu lagi meninggalkan mereka kalau kita sudah siap dalam segala aspek karena Allah SWT sudah pasti senantiasa melindungi dan menjaga mereka selama kita menghadap-Nya untuk berhaji.
There are no comments yet